Itu yang menjadi topik utama dalam hari ini. Connor Kenway adalah karakter utama dalam seri terbaru Assassin’s Creed III, menggantikan Ezio yang mati tua dalam short-movie Assassin’s Creed Embers.
Connor sendiri merupakan keturunan Indian dengan nama Ratonhnhaké:ton ( baca:Ra-doon-ha-gay-doon) lahir di Valley Forge- British America. Kehilangan keluarganya karena pembantaian oleh kaum kolonial dan templar.

Mungkin inilah yang menjadi alasan Connor untuk bergabung dalam Assassin’s Order pada tahun 1770, mengambil nama Amerika, Connor Kenway. Sebagai orang Indian yang biasa hidup di alam terbuka memberikan keuntungan tersendiri. Free-style parkour yang diimplementasikan dalam game ini membuat Connor bergerak lincah dengan area hutan yang berbeda dari game Assassin’s Creed sebelumnya. Serta kemampuan Connor yang biasa berhubungan dekat dengan alam dan hewan juga memberikan eagle-sense seperti para assassin sebelumnya.

Namun peranan Connor di sini bukan sekadar assassin biasa, dia merupakan tanker, warrior sekaligus fighter yang handal. Terlihat dari animasi pertarungan yang cepat memberikan kemampuan bertarung lebih handal dari para assassin sebelumnya.
Dalam Assassin’s Creed III kita akan bertemu dengan para American Founding Fathers seperti George Washington, Benjamin Franklin, Thomas Jefferson.

Untuk arsenal yang di miliki Connor, selain tomahawk yang sempat di rilis versi replikanya. Terdapat pula hidden blade, hidden knife. Fakta yang menarik adalah, Connor menjadi Assassin pertama pengguna hidden blade tangan kanan, sedang di tangan kiri terpasang Hidden knife seperti hidden blade namun mengeluarkan pisau dagger untuk pertarungan jarak dekat. Kemampuan dual-wield dan ambidextrous (kemampuan menggunakan tangan kiri dan kanan dengan baik) memberikan pengalaman bertarung yang lebih lincah dan indah dari sebelumnya.

Kemampuan bertarung Connor yang tidak biasa pada umumnya membuatnya menjadi seorang warrior dengan tingkat kebrutalan yang bisa di bilang cukup sadis. Bila pada 2 leluhur sebelumnya mereka biasa menggunakan pedang untuk pertarungan massal. Connor justru menggunakan Tomahawk yang memiliki jangkauan serangan yang lebih pendek. Terdapat pula rope dart seperti skill Butcher di game Dota, dimana kamu bisa menarik musuh untuk mendekat untuk melakukan eksekusi mematikan.

Apabila pada Assassin’s Creed I, Altair berpenampilan sederhana tanpa banyak ornamen, Assassin’s Creed II, Ezio berpenampilan flamboyan dengan banyak aksesories. Mungkin Connor berada di tengah-tengah kedua Assassin tersebut. Tidak memiliki banyak ornamen, namun tetap menonjolkan estetika yang ada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar